Perkenalkan Aku Monica, Alumni salah satu sekolah negeri Jakarta. Saat aku masi sekolah Aku sangat mengidolakan salah seorang guruku, namanya Pak Erwin. Beliau adalah guru mata pelajaran matematika orangnya ganteng, putih, dan bebadan atletis.
Jantung ku serasa berhenti berdetak karena melihta wajah nya yang begitu mempesona .
Pak Erwin : "Maaf Mon... saya tidak sengaja "
Me : "Tidak apa-apa kok pak. Monica juga salah karena tidak-lihat juga"
Aku pun membantu nya Mengambil dokumen yang berserakan karena 2 hari lagi kami akan Ujian Nasional.
Tetapi pada saat Aku membantunya mengumpulkan dokumen yang berserakan Pak Erwin terdiam sejenak, dan akupun merasakan ada sedikit kejanggalan. dan ternyata benar, Pak Erwin sedang memperhatikan bagian dalam Rok yang kukenakan dengan ukuran diatas lutut.
Setelah aku membereskan dokumen akupun berkata
Me : " Pak... kalau bapak butuh bantuan Monica bisa bantu kok. Gak usah sungkan pak "
Pak Erwin : " Hehehe... Serius kamu monica !! yasudah nanti waktu jam istirahat kamu langsung kekantin untuk bantuin saya ya. "
Pak Erwin : " Hehehe... Serius kamu monica !! yasudah nanti waktu jam istirahat kamu langsung kekantin untuk bantuin saya ya. "
Akupun langsung mengiyakannya.
Bel istirahat sudah berbunyi.. akupun segera pergi kekantin untuk menemui Idolaku Pak Erwin. Tapi sebelum itu aku sudah bersolek hhihihi (Yaiyalah.. namanya mau bertemu dengan orang yang spesial hehehe)
Setibanya dikantin akupun melihat Pak Erwin sudah menungguku disana.
Me : Siang Pak
Pak Erwin : Ehh Monica.. Sini - sini duduk.
Me : hehe iya pak.. Maaf karena sudah pak karena menunggu lama
Pak Erwin: " Hehe nggk kok mon "
Bel istirahat sudah berbunyi.. akupun segera pergi kekantin untuk menemui Idolaku Pak Erwin. Tapi sebelum itu aku sudah bersolek hhihihi (Yaiyalah.. namanya mau bertemu dengan orang yang spesial hehehe)
Setibanya dikantin akupun melihat Pak Erwin sudah menungguku disana.
Me : Siang Pak
Pak Erwin : Ehh Monica.. Sini - sini duduk.
Me : hehe iya pak.. Maaf karena sudah pak karena menunggu lama
Pak Erwin: " Hehe nggk kok mon "
Akupun duduk disebelahnya dan Membantunya untuk menyiapkan beberapa dokumen. Dia mentraktirku dengan menyuguhkan beberapa makanan dan minuman. "Aku merasakan hal yang berbeda, Aku merasakan pak Erwin tak henti-hentinya Tersenyum memperhatikanku terutama di bagian Pahaku dan Dadaku.
Bel pun sudah berbunyi. Akupun bergegas Untuk masuk ke kelas. dan pada saat aku mau balike kekelas dia berkata
Pak Erwin :" Mon... Nanti pulang sekolah kamu sibuk nggak ? "
Me : Tidak pak.. Seperti biasa pulang sekolah langsung pulang kerumah.
Pak Erwin : Ohiya Mon saya mau minta bantuan kamu lagi nih.. kalau kamu mau . Pulang sekolah mau nggk kerumah saya untuk menyiapkan dokumen-dokimen
Me : Yasudah pak... nanti monica bantu (Sepertinya Pak Erwin tertarik denganku hihihi)
Setelah pulang sekolah akupun berkunjung kerumahnya. Cukup lama aku ngebel di pintu pagernya, akhirnya aku di bukain pintu. “Lama ya nunggunya, gi mandi sih aku. Masuk deh”, dia mempersilahkan aku masuk. “Maaf rumah saya berantakan”. “Kok sepi banget rumahnya pak?” “saya disini ngontrak sendirian”. . Kami ngobrol - ngobrol soal pelajaran di sekolah, gak kerasa waktu berjalan terus dan dah deket magrib. “ Sudah lapar mon ?” “Hehehehe lumayan sih Pak.” “Kamu tunggu disini sebentar ya, saya mau beli makan dulu ke warteg. “Oh ya pak, maaf ngrepotin lo.” “Gak papa. ” ujarnya.
Bel pun sudah berbunyi. Akupun bergegas Untuk masuk ke kelas. dan pada saat aku mau balike kekelas dia berkata
Pak Erwin :" Mon... Nanti pulang sekolah kamu sibuk nggak ? "
Me : Tidak pak.. Seperti biasa pulang sekolah langsung pulang kerumah.
Pak Erwin : Ohiya Mon saya mau minta bantuan kamu lagi nih.. kalau kamu mau . Pulang sekolah mau nggk kerumah saya untuk menyiapkan dokumen-dokimen
Me : Yasudah pak... nanti monica bantu (Sepertinya Pak Erwin tertarik denganku hihihi)
Setelah pulang sekolah akupun berkunjung kerumahnya. Cukup lama aku ngebel di pintu pagernya, akhirnya aku di bukain pintu. “Lama ya nunggunya, gi mandi sih aku. Masuk deh”, dia mempersilahkan aku masuk. “Maaf rumah saya berantakan”. “Kok sepi banget rumahnya pak?” “saya disini ngontrak sendirian”. . Kami ngobrol - ngobrol soal pelajaran di sekolah, gak kerasa waktu berjalan terus dan dah deket magrib. “ Sudah lapar mon ?” “Hehehehe lumayan sih Pak.” “Kamu tunggu disini sebentar ya, saya mau beli makan dulu ke warteg. “Oh ya pak, maaf ngrepotin lo.” “Gak papa. ” ujarnya.
Sewaktu dia beli makanan, aku melihat-lihat kondisi rumah kontrakannya dan sampai kebelakang. Pintu kamarnya terbuka dan aku ngelongok ke dalam. Kulihat buku-buku koleksi buku matematika di meja kamarnya. Dan Ternyata ada juga beberapa majalah dewasa di atas kasurnya lalu aku buka-buka melihat majalah itu. ternyata isi majalah itu gambar-gambarnya cewek-cowok bugil lagi ngentot.
Aku tidak mengira ternyata dia juga suka koleksi buku seperti itu. tiba-tiba aku mendengar suaranya dari belakangku, “Ngapain kamu di kamar saya Nez? Ayo makan dulu, nanti keburu dingin nasinya malah gak enak.” aku kaget banget tapi kelihatannya dia gak marah, lalu majalah kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagap-gagap sambil grogi, malu, deg-degkan, “Maa..aa..aaf ya Pak, Monica sudah lancang masuk kamar Bapak.” “Iya gak papa. Kamarku berantakan. Kita makan aja yuk,” jawabnya sambil tersenyum. Lalu kami makan,
“Koleksi majalahnya banyak ya Pak.” “Ya, buat iseng-iseng kalau tidak bisa tidur.” “Kok, majalahnya yang begituan pak?”. “Yang begituan gimana maksudnya”. “Emm.., Ya, yang begituan, Majalah porno pak”. “Hehehe itu yang kasi teman saya yang dari Batam. Mau diliat lagi ya Mon, yuk kekamarku”. Akupun tidak menolaknya, aku segera ikut ke kamarnya dan kuambil majalah dewasa tadi yang berada di atas tempat tidurnya. “Suka ya liatnya Mon ?”. Aku terangsang juga meliat gambar - gambar orang ngentot di majalah itu.
Tiba - tiba Pak Erwin memelukku dari belakang dengan sedikit bernafsu segera disosornya pipiku dengan bibirnya. Saat itu aku mengenakan celana ketat dari kain yang cukup tipis berwarna putih sehingga bentuk bokongku yang bulat padat begitu kentara, dan bahkan saking ketatnya CDku sampai kelihatan sekali berbentuk segitiga. Atasannya aku mengenakan baju kaos putih ketat dan polos sehingga bentuk toketku yang membulat terlihat jelas, kaosku yang cukup tipis membuat braku yang berwarna putih terpampang jelas sekali. dia mendekatkan mukanya ke wajahku, dengan cepat dia mengecup bibirku dengan lembut. Hidung kami bersentuhan lembut, aku diam aja, mataku terpejam. Dia mengulum bibir bawahku, disedot sedikit. Lima detik kemudian, dia melepaskan kecupan bibirnya dari bibirku. Tangannya bergerak semakin berani, yang tadinya hanya meremas jemari tangan kini mulai meraba ke atas menelusuri dari pergelangan tangan terus ke lengan sampai ke bahu lalu diremasnya dengan lembut.
Aku tidak mengira ternyata dia juga suka koleksi buku seperti itu. tiba-tiba aku mendengar suaranya dari belakangku, “Ngapain kamu di kamar saya Nez? Ayo makan dulu, nanti keburu dingin nasinya malah gak enak.” aku kaget banget tapi kelihatannya dia gak marah, lalu majalah kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagap-gagap sambil grogi, malu, deg-degkan, “Maa..aa..aaf ya Pak, Monica sudah lancang masuk kamar Bapak.” “Iya gak papa. Kamarku berantakan. Kita makan aja yuk,” jawabnya sambil tersenyum. Lalu kami makan,
“Koleksi majalahnya banyak ya Pak.” “Ya, buat iseng-iseng kalau tidak bisa tidur.” “Kok, majalahnya yang begituan pak?”. “Yang begituan gimana maksudnya”. “Emm.., Ya, yang begituan, Majalah porno pak”. “Hehehe itu yang kasi teman saya yang dari Batam. Mau diliat lagi ya Mon, yuk kekamarku”. Akupun tidak menolaknya, aku segera ikut ke kamarnya dan kuambil majalah dewasa tadi yang berada di atas tempat tidurnya. “Suka ya liatnya Mon ?”. Aku terangsang juga meliat gambar - gambar orang ngentot di majalah itu.
Tiba - tiba Pak Erwin memelukku dari belakang dengan sedikit bernafsu segera disosornya pipiku dengan bibirnya. Saat itu aku mengenakan celana ketat dari kain yang cukup tipis berwarna putih sehingga bentuk bokongku yang bulat padat begitu kentara, dan bahkan saking ketatnya CDku sampai kelihatan sekali berbentuk segitiga. Atasannya aku mengenakan baju kaos putih ketat dan polos sehingga bentuk toketku yang membulat terlihat jelas, kaosku yang cukup tipis membuat braku yang berwarna putih terpampang jelas sekali. dia mendekatkan mukanya ke wajahku, dengan cepat dia mengecup bibirku dengan lembut. Hidung kami bersentuhan lembut, aku diam aja, mataku terpejam. Dia mengulum bibir bawahku, disedot sedikit. Lima detik kemudian, dia melepaskan kecupan bibirnya dari bibirku. Tangannya bergerak semakin berani, yang tadinya hanya meremas jemari tangan kini mulai meraba ke atas menelusuri dari pergelangan tangan terus ke lengan sampai ke bahu lalu diremasnya dengan lembut.
Dia memandangi toketku dari balik baju kaosku yang ketat. Kini jemari tangan kanannya mulai semakin nekat menggerayangi pinggulku, ketika jemarinya merayap ke belakang diusapnya belahan pantatku lalu diremasnya dengan gemas. “aahh…pak”, aku merintih pelan. saat itu jemari tangan kanannya bergerak semakin menggila, menelusup ke pangkal pahaku, dan mulai mengelus gundukan bukit memekku. Diusapnya perlahan dari balik celanaku yang amat ketat, dua detik kemudian dia memaksa masuk jemari tangannya di selangkanganku dan bukit memekku itu telah berada dalam genggaman tangannya. Aku menggelinjang kecil, saat jemari tangannya mulai meremas perlahan. Dia mendekatkan mulutnya kembali ke bibirku. Secepat kilat bibirku kembali dikecup dan dikulumnya, digigit lembut, disedot. Hidung kami bersentuhan lembut. Dengus nafasku terdengar memburu saat dia mengecup dan mengulum bibirku cukup lama. DIa mempermainkan lidahnya di dalam mulutku, aku membalas cumbuannya dengan menggigit lembut dan mengulum lidahnya dengan bibirku. Lidah kami bersentuhan, lalu dia mengecup dan mengulum bibir atas dan bawahku secara bergantian. Terdengar suara kecapan-kecapan kecil saat bibir kami saling mengecup.
Auuggghh..” tiba2 dia menjerit lumayan keras dan meloncat berdiri. Aku yang tadinya sedang menikmati remasanku pada toketnya jadi ikutan kaget. “Eeehh kenapa pak?” “Aahh anu … kontolku sakit nih”, sahutnya sambil buru-buru membuka celana panjangnya di hadapanku. Aku tak menyangka dia berbuat demikian hanya memandangnya dengan terbelalak kaget. Dia membuka sekalian CDnya dan “Tooiiing”, kontolnya yang sudah tegang itu langsung mencuat dan mengacung keluar mengangguk-anggukan kepalanya naik turun . batang kontolnya sudah kelihatan tegang berat, urat-urat di permukaan kontolnya sampai menonjol keluar semua. Batang kontolnya bentuknya montok, berurat, besar dan panjang. dia mengocok kontolnya dengan tangan kanannya, “nez sebentar yaa… aku mau cuci kontolku dulu yaa… bau nih soalnya”, katanya sambil ke kamar mandi yang ada didalem kamarnya. Aku masih terduduk di atas ranjangnya ketika dia keluar dari kamar mandi kuliat kontolnya yang sedang tegang bergerak manggut-manggut naik turun. “kontol bapak besar sekali, segede yang di majalah pak.” “Belum pernah lihat yang kaya punyaku ya Mon”.
Dia meraih kedua tanganku dan diarahkan ke kontolnya. Jemari kedua tanganku mulai menyentuh kepala kontolnya yang sedang ngaceng. Pertama kali aku hanya memegang dengan kedua jemariku. “Diremes Mon”. “Iiih… keras sekali pak”. aku bukan cuma menggenggam tapi malah meremas kuat. “Ooouhh….” dia melenguh nikmat. jemari kedua tanganku itu secara bergantian meremas batang dan kepala kontolnya. Jemari kiri berada di atas kepala kontolnya sedang jemari yang kanan meremas batangnya. dia hanya bisa melenguh panjang pendek. “.sshh…nes… terusss … ssshh”, lenguhnya keenakan.
Setelah itu dia memelukku kembali sembari melecuti semua pakaian ku dan aku pun digendongnya menaiki ranjang. Aku memandangnya sambil tersenyum. Dia merayap ke atas tubuhku yang bugil dan menindihnya, sepertinya dia sudah tak sabar ingin segera memasuki memekku. “Buka pahamu Mon, aku ingin mengentotimu sekarang”. “Paaak…” aku hanya melenguh pasrah saat dia setengah menindih tubuhku dan kontol nya yang tegang itu mulai menusuk celah memekku, tangannya tergetar saat membimbing kontolnya mengelus memekku lalu menelusup di antara kedua bibir memekku. “Pelan-pelan pak, gede banget soalnya”. Lalu dengan jemari tangan kanannya diarahkannya kepala kontolnya ke memekku. Aku memeluk pinggangnya mesra, sementara dia mencari liang memekku di antara belahan bukit memekku. diapun mulai menekan ke bawah, kepala kontolnya ditekannya untuk menelusup ke dalam liang memekku. Cerita Sex
Setelah itu dia memelukku kembali sembari melecuti semua pakaian ku dan aku pun digendongnya menaiki ranjang. Aku memandangnya sambil tersenyum. Dia merayap ke atas tubuhku yang bugil dan menindihnya, sepertinya dia sudah tak sabar ingin segera memasuki memekku. “Buka pahamu Mon, aku ingin mengentotimu sekarang”. “Paaak…” aku hanya melenguh pasrah saat dia setengah menindih tubuhku dan kontol nya yang tegang itu mulai menusuk celah memekku, tangannya tergetar saat membimbing kontolnya mengelus memekku lalu menelusup di antara kedua bibir memekku. “Pelan-pelan pak, gede banget soalnya”. Lalu dengan jemari tangan kanannya diarahkannya kepala kontolnya ke memekku. Aku memeluk pinggangnya mesra, sementara dia mencari liang memekku di antara belahan bukit memekku. diapun mulai menekan ke bawah, kepala kontolnya ditekannya untuk menelusup ke dalam liang memekku. Cerita Sex
Dia mengecup bibir ku sekilas lalu berkonsentrasi kembali untuk segera dapat membenamkan kontolnya seluruhnya ke dalam liang memekku. Aku mulai merintih dan medesah-desah kecil ketika kepala kontolnya yang besar mulai berhasil menerobos liang memekku. “sempit sekali memekmu Mon, jarang kemasukan kontol ya”, erangnya mulai merasakan kenikmatan dan kurasakan kepala kontolnya berhasil masuk dan terjepit ketat sekali dalam liang memekku.
Beberapa menit kemudian setelah kami puas bercumbu bibir, dia menggeser tubuhnya kebawah sampai mukanya tepat berada di atas kedua bulatan toketku, kini ganti perutnya yang menekan memekku. Jemari kedua tangannya secara bersamaan mulai menggerayangi gunung “Fujiyama” milikku, dia mulai menggesekkan ujung-ujung jemarinya mulai dari bawah toketku di atas perut terus menuju gumpalan kedua toketku yang kenyal dan montok. Aku merintih dan menggelinjang antara geli dan nikmat. “Paaak, geli”. Beberapa saat dia mempermainkan kedua pentilku yang kemerahan dengan ujung jemarinya.
kemudian mulutnya mulai beraksi menghisap kedua pentilku sekuat-kuatnya. Dia tak peduli aku menjerit dan menggeliat kesana-kemari, sesekali kedua jemari tanganku memegang dan meremasi rambutnya, sementara kedua tangannya tetap mencengkeram dan meremasi kedua toketku bergantian sambil menghisap-hisap pentilnya. Bibir dan lidahnya dengan sangat rakus mengecup, mengulum dan menghisap kedua toketku. Di dalam mulutnya pentilku dipilin dengan lidahnya sambil terus dihisap. Aku hanya bisa mendesis, mengerang, dan beberapa kali memekik kuat ketika giginya menggigiti pentilku dengan gemas, hingga tak heran kalau di beberapa tempat di kedua bulatan toketku itu nampak berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis-garis kecil bekas gigitannya.
Cukup lama dia mengemut toketku, setelah itu bibir dan lidahnya kini merayap menurun ke bawah. Ketika lidahnya bermain di atas pusarku, aku mulai mengerang-erang kecil keenakan, dia mengecup dan membasahi seluruh perutku. Ketika dia bergeser ke bawah lagi dengan cepat lidah dan bibirnya telah berada di atas gundukan bukit memekku. “Buka pahamu Nes..” teriaknya tak sabar, posisi pahaku yang kurang membuka itu membuatnya kurang leluasa untuk mencumbu memekku itu. “Oooh… paak”, aku hanya merintih lirih.
Dia membetulkan posisinya di atas selangkangan ku. Aku membuka ke dua belah pahaku lebar-lebar, aku sudah sangat terangsang sekali. Kedua tanganku masih tetap memegangi kain sprei. Dia memandangi memekku yang ditumbuhi jembut . Bibir memekku kelihatan gemuk dan padat berwarna putih sedikit kecoklatan, sedangkan celah sempit yang berada di antara kedua bibir memekku itu tertutup rapat. Selanjutnya dia menekan kepalanya ke bawah, sontak mukanya terutama hidung dan bibirnya langsung nyosor menekan memekku, hidungnya menyelip di antara kedua bibir memekku. Bibirnya mengecup bagian bawah bibir memekku dengan bernafsu, sementara jemari kedua tangannya merayap ke balik pahaku dan meremas bokongku yang bundar dengan gemas.
Dia mulai mencumbui bibir memekku yang tebal itu secara bergantian seperti kalau dia mencium bibirku. Puas mengecup dan mengulum bibir bagian atas, dia berpindah untuk mengecup dan mengulum bibir memekku bagian bawah. Karena ulahnya aku sampai menjerit-jerit karena nikmatnya, tubuhku menggeliat hebat dan terkadang meregang kencang, beberapa kali kedua pahaku sampai menjepit kepalanya yang lagi asyik masuk bercumbu dengan bibir memekku.
gan rakus lidahnya dijulurkan sekuatnya keluar dan mulai menyentil-nyentil daging itilku. Aku memekik sangat keras sambil menyentak-nyentakkan kedua kakiku ke bawah. Aku mengejang hebat, pinggulku bergerak liar dan kaku, sehingga jilatannya pada itilku jadi luput. Dengan gemas dia memegang kuat-kuat kedua belah pahaku lalu kembali menempelkan bibir dan hidungnya di atas celah kedua bibir memekku, dia menjulurkan lidahnya keluar sepanjang mungkin lalu ditelusupkannya lidahnya menembus jepitan bibir memekku dan kembali menyentil nikmat itilku dan, aku memekik tertahan dan tubuhku kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua kakiku, pantat ku angkat ke atas sehingga lidahnya memasuki celah bibir memekku lebih dalam dan menyentil-nyentil itilku.
Begitu singkat karena tak sampai 1 menit aku merasakan ada semburan lemah dari dalam liang memekku berupa cairan hangat agak kental banyak sekali. Dia masih menyentil itilku beberapa saat sampai tubuhku terkulai lemah dan akhirnya pantatku pun jatuh kembali ke kasur. Aku melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru kurasakan, sementara dia masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar ketika aku nyampe. Seluruh selangkanganku tampak basah penuh air liur bercampur lendir yang kental. Dia menjilati seluruh permukaan memekku sampai agak kering, “Mon… puas kan…” bisiknya lembut namun aku sama sekali tak menjawab, mataku terpejam rapat.
Dia segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuhku yang telanjang berkeringat. Toketku penuh lukisan hasil karyanya. Dengan agak kasar dia menarik kakiku ke atas dan ditumpangkannya kedua pahaku pada pangkal pahanya sehingga kini selangkanganku menjadi terbuka lebar. Dia menarik bokongku ke arahnya sehingga kontolnya langsung menempel di atas memekku yang masih basah. Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya pada kedua belah bibir memekku dan lalu beberapa saat kemudian dengan nakal kontolnya ditepuk-tepukkan dengan gemas ke memekku. Aku menggeliat manja dan tertawa kecil, “Pak… iiih.. gelii.. aah”. Sedikit disibakkannya bibir memekku dengan jemari kirinya, lalu diarahkannya kepala kontolnya yang besar ke liang memekku yang sempit.
Dia mulai menekan, dia tekan lagi… akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang memekku itu membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Aku menggigit bibir. Dia melepaskan jemari tangannya dari bibir memekku dan plekk… bibir memekku langsung menjepit nikmat kepala kontolnya. Aku hanya memejamkan mata rapat-rapat dan kedua tanganku kembali memegangi kain sprei. Dia agak membungkukkan badannya ke depan agar pantatnya bisa lebih leluasa untuk menekan ke bawah. Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di dalam liang memekku. Dia kembali menekan, mili demi mili kontolnya secara pasti terus melesak ke dalam liang memekku. Dia terus menekan kontolnya, ngotot terus memaksa memasuki liang memekku yang sempit itu. Dia memegang pinggulku, dan ditariknya kearahnya sehingga kontolnya masuk makin ke dalam. dia menghentak keras ke bawah, dengan cepat kontolnya mendesak masuk liang memekku. dia mengerang nikmat. Dihentakkan lagi pantatnya ke bawah dan akhirnya kontolnya secara sempurna telah tenggelam sampai kandas terjepit di antara bibir memekku. dia berteriak keras saking nikmatnya, matanya mendelik menahan jepitan ketat memekku yang luar biasa.
Direbahkannya badannya di atas tubuhku yang telanjang, aku memeluknya , toketku kembali menekan dadanya. Memekku menjepit meremas kuat kontolnya yang sudah amblas semuanya. Kami saling berpandangan, dia mengusap wajahku. “Pak… bagaimana rasanya”. “Enaak Mon.. dan nikmaat… selangit pokoknya. Baru sekali aku ngerasain memek ABG sesempit kamu punya Mon.” “Abisnya kontol bapak gede banget si, Monica baru sekali ini kemasukan yang jumbo kaya gini”. Dia mencium bibirku dengan bernafsu, dan akupun membalas dengan tak kalah bernafsu. Kami saling berpagutan lama sekali, lalu sambil tetap begitu dia mulai menggoyang pinggul naik turun. kontolnya mulai menggesek liang memekku dengan kasar, pinggulnya menghunjam-hunjam dengan cepat mengeluar masukkan kontolnya yang tegang. Aku memeluk punggungnya dengan kuat, ujung jemari tanganku menekan punggungnya dengan keras. Kukuku terasa menembus kulitnya.
Tapi dia tak peduli, dia sedang mengentoti dan menikmati tubuhku. Beberapa kali aku sempat menggigit bibirnya, namun itupun dia tak peduli. Dia hanya merasakan betapa liang memekku yang hangat dan lembut itu menjepit sangat ketat kontolnya. Ketika ditarik keluar terasa daging memekku seolah mencengkeram kuat kontolnya, sehingga terasa ikut keluar. Aku melepaskan ciumannya dan mencubit pinggangnya. “Awww… aduuh paaak…ngilu”n. “Maaf Mon… aku mainnya kasar yaah? bisanya memek kamu nikmat banget si. Agen BandarQ
Aku nggak tahan lagi Nez…. aahhgghghh, pejuku mau keluar, desahnya sambil menyemprotkan peju yang banyak di liang memekku. Kami pun berpelukan puas atas kejadian tersebut. Dan tanpa terasa kami ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat karena kecapaian dalam permainan tadi.
Aku terbangun dari tidurku dan langsung mengenakan pakaian ku. Dan gak kerasa waktu berjalan terus dan sudah deket magrib. Akupun membangunkan Pak Erwin yang sedang tidur dan berpamitan pulang dengannya dan ia pun langsung mengenakan baju dan celananya.
Akupun pulang dan setibanya didepan pinta dia menarik tangan ku dan mengecup manis keningku dan berkata. Terimakasih ya Mon... Kau adalah muridku yang sungguh luar biasa,
Aku nggak tahan lagi Nez…. aahhgghghh, pejuku mau keluar, desahnya sambil menyemprotkan peju yang banyak di liang memekku. Kami pun berpelukan puas atas kejadian tersebut. Dan tanpa terasa kami ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat karena kecapaian dalam permainan tadi.
Aku terbangun dari tidurku dan langsung mengenakan pakaian ku. Dan gak kerasa waktu berjalan terus dan sudah deket magrib. Akupun membangunkan Pak Erwin yang sedang tidur dan berpamitan pulang dengannya dan ia pun langsung mengenakan baju dan celananya.
Akupun pulang dan setibanya didepan pinta dia menarik tangan ku dan mengecup manis keningku dan berkata. Terimakasih ya Mon... Kau adalah muridku yang sungguh luar biasa,
BalasHapusArtikel Yang Bagus Gan Mohon izin Comment nya ^_^
KLIK Liga Bintang
Join US ! klik link di bawah ini ?
KLIK Prediksi Bola
KLIK Bandar Bola
KLIK Bola Online
Hallo guys ^__^
BalasHapusJavaonline88 situs aman dan terpercaya
Situs Terbesar di ASIA.
Dengan Promo TerBesar.
Kamu bisa MENANG BESAR hanya dengan modal 10.000,-
Kamu juga bisa klaim BONUS NEW MEMBER 20%
hingga BONUS DEPOSIT HARIAN 10%
Kemenangan Mudah 100%
Menang BERAPAPUN di bayar LUNAS!!! ^__^
Bonus Kekalahan untuk member kami yang kalah yang dalam seminggu..
Mudah MENANG , kalah juga dapat BONUS :)
Buruan Gabung dan kamu bisa hubungi Customer Service kami :)
HUBUNGI KAMI DI :
* WhatsApp : +6281314823756
* LINE : javaonline88
* Livechat : https://direct.lc.chat/11285582/
* Link Website https://javadomino.blogspot.com/
Yuk Buruan Gabung Gaes !!
#poker #freechip #domino #idnpoker #freebet #Capsa #ceme #javaonline88